Pada hakikatnya, belajar harus berlangsung sepanjang hayat. Untuk menciptakan generasi yang berkualitas, maka pendidikan haru dilakukan sejak usia dini-dalam hal ini melalui Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), yaitu pendidikan yang ditujukan bagi anak sejak lahir hingga usia enam tahun.
Dengan semakin banyaknya penelitian di bidang neuroscience dan psikologi, maka kesadaran akan pentingnya PAUD menjadi sebuah keniscayaan. Mengapa PAUD penting? PAUD menjadi sangat penting mengingat potensi kecerdasan dan dasar-dasar perilaku seseorang terbentuk pada rentang usia ini. Sedemikian pentingnya masa ini, sehingga usia ini sering disebut dengan the golden age (usia emas).
Beberapa fakta ang bisa dijadikan alasan mengapa pendidikan pada anak usia dini dianggap penting antara lain:
Namun tidak dapat dipungkiri bahwa masih banyak kekhawatiran dalam benak para orang tua jika hendak menyekolahkan anak di sekolah PAUD. “Anak saya masih terlalu kecil, kasihan jika harus bersekolah pada usia itu”. “Menyekolahkan anak di PAUD sama saja merenggut masa kebebasan anak dalam bermain”. Demikian kalimat-kalimat yang sering muncul mewakili perasaan kekhawatiran tersebut.
Untuk menjawab kekhawatiran-kekhawatiran tersebut, barangkali ada beberapa hal yang harus kita pahami bersama sehingga tidak ada lagi pemahaman yang “menakutkan” tentang PAUD.
Pertama, pelaksanaan PAUD didasarkan atas prinsip-prinsip yang enjoyable dan menyenangkan, dengan senantiasa mempertimbangkan keseuaian aktifitas yang diberikan dengan perkembangan, kebutuhan, serta kenyamanan anak.
Kedua, fungsi utama dari PAUD itu sendiri adalah mengembangkan semua aspek perkembangan anak, meliputi aspek kognitif, bahasa, fisik, sosial, dan emosional. PAUD berfungsi membina, menumbuhkan dan mengembangkan seluruh potensi anak usia dini secara optimal sehingga terbentuk perilaku dan kemampuan dasar sesuai dengan tahap perkembangannya agar memiliki kesiapan untuk memasuki pendidikan selanjutnya.
Ketiga, tidak diperkenankan adanya unsur pemaksaan dan kekerasan dalam melaksanakan PAUD. Dalam memberikan pendidikan, sejak anak berangkat dari rumah, ketika berada di sekolah, sampai anak kembali ke rumah harus selalu dalam suasana yang menyenangkan. Dunia anak adalah dunia bermain, maka sudah seharusnya metode yang diterapkan dalam mendidik anak-anak tersebut juga dengan kelembutan dan kasih sayang. Dengan demikian, sudah sudah tidak selayaknya orang tua khawatir, bahkan antipati terhadap PAUD.
Namun jika kekhawatiran yang muncul dalam benak orang tua itu berasal dari ketidakpercayaan orang tua terhadap lembaga pelaksana PAUD, maka ada baiknya Pendidikan Anak Usia Dini tersebut diberikan secara eksklusif oleh orang tua. Tentu saja terdapat kelebihan serta kekurangan dalam hal tersebut, semisal dalam hal interaksi sosial dengan lingkungan.
Demikian artikel sederhana ini. Semoga bermanfaat.
Jika berminat untuk berdiskusi lebih lanjut, silahkan tuliskan komentar anda.
Salam DikDat...
Dengan semakin banyaknya penelitian di bidang neuroscience dan psikologi, maka kesadaran akan pentingnya PAUD menjadi sebuah keniscayaan. Mengapa PAUD penting? PAUD menjadi sangat penting mengingat potensi kecerdasan dan dasar-dasar perilaku seseorang terbentuk pada rentang usia ini. Sedemikian pentingnya masa ini, sehingga usia ini sering disebut dengan the golden age (usia emas).
Beberapa fakta ang bisa dijadikan alasan mengapa pendidikan pada anak usia dini dianggap penting antara lain:
- Hasil penelitian dalam bidang neurologi mengungkapkan bahwa ukuran otak anak pada usia dua tahun telah mencapai 75% dari ukuran otak ketika dia dewasa. Sementara pada usia lima tahun ukuran otak anak telah mencapai 90% ukuran otak dewasa. Hal ini mengindikasikan bahwa pada usia dini lah, bahkan sejak dalam kandungan, telah terjadi perkembangan otak, kecerdasan, dan kemampuan belajar yang signifikan. Bila anak tidak mendapat lingkungan yang mampu merangsang potensi kecerdasan yang luar biasa tersebut, maka perkembangan otaknya tidak maksimal dan anak akan menderita. Penelitian terbaru mengungkapkan bahwa apabila anak-anak jarang diajak bermain atau jarang mendapatkan sentuhan kasih sayang dari orang terdekat, maka perkembangan otaknya 20%-30% lebih kecil dibanding ukuran otak manusia pada umur tersebut.
- Sementara itu, penelitian longitudinal di bidang psikologi perkembangan menunjukkan bahwa kondisi kehidupan awal manusia memiliki pengaruh terhadap perilaku pada usia dewasa. Kondisi yang dimaksudkan ini bisa bersifat positif maupun negatif. Keterlibatan orang tua, perlakuan yang lemah lembut, dapat memberikan dampak positif bagi kepribadian anak. Sementara ketidakharmonisan keluarga, penolakan terhadap kehadiran anak, perlakuan kasar, dapat mempengaruhi kepribadian anak ke sisi negatif.
Namun tidak dapat dipungkiri bahwa masih banyak kekhawatiran dalam benak para orang tua jika hendak menyekolahkan anak di sekolah PAUD. “Anak saya masih terlalu kecil, kasihan jika harus bersekolah pada usia itu”. “Menyekolahkan anak di PAUD sama saja merenggut masa kebebasan anak dalam bermain”. Demikian kalimat-kalimat yang sering muncul mewakili perasaan kekhawatiran tersebut.
Untuk menjawab kekhawatiran-kekhawatiran tersebut, barangkali ada beberapa hal yang harus kita pahami bersama sehingga tidak ada lagi pemahaman yang “menakutkan” tentang PAUD.
Pertama, pelaksanaan PAUD didasarkan atas prinsip-prinsip yang enjoyable dan menyenangkan, dengan senantiasa mempertimbangkan keseuaian aktifitas yang diberikan dengan perkembangan, kebutuhan, serta kenyamanan anak.
Kedua, fungsi utama dari PAUD itu sendiri adalah mengembangkan semua aspek perkembangan anak, meliputi aspek kognitif, bahasa, fisik, sosial, dan emosional. PAUD berfungsi membina, menumbuhkan dan mengembangkan seluruh potensi anak usia dini secara optimal sehingga terbentuk perilaku dan kemampuan dasar sesuai dengan tahap perkembangannya agar memiliki kesiapan untuk memasuki pendidikan selanjutnya.
Ketiga, tidak diperkenankan adanya unsur pemaksaan dan kekerasan dalam melaksanakan PAUD. Dalam memberikan pendidikan, sejak anak berangkat dari rumah, ketika berada di sekolah, sampai anak kembali ke rumah harus selalu dalam suasana yang menyenangkan. Dunia anak adalah dunia bermain, maka sudah seharusnya metode yang diterapkan dalam mendidik anak-anak tersebut juga dengan kelembutan dan kasih sayang. Dengan demikian, sudah sudah tidak selayaknya orang tua khawatir, bahkan antipati terhadap PAUD.
Namun jika kekhawatiran yang muncul dalam benak orang tua itu berasal dari ketidakpercayaan orang tua terhadap lembaga pelaksana PAUD, maka ada baiknya Pendidikan Anak Usia Dini tersebut diberikan secara eksklusif oleh orang tua. Tentu saja terdapat kelebihan serta kekurangan dalam hal tersebut, semisal dalam hal interaksi sosial dengan lingkungan.
Demikian artikel sederhana ini. Semoga bermanfaat.
Jika berminat untuk berdiskusi lebih lanjut, silahkan tuliskan komentar anda.
Salam DikDat...