PERIODE PENDIDIKAN ANAK DARI LAHIR HINGGA DEWASA

Pendidikan merupakan sesuatu yang sangat penting bagi manusia. Pendidikan itu sendiri merupakan pembeda antara manusia dengan makhluk lainnya. Mengingat pentingnya pendidikan tersebut, maka proses yang dijalankan dalam sebuah pendidikan hendaknya dapat direncanakan secara tepat sesuai dengan karakteristik manusia itu sendiri. Proses pendidikan harus mempertimbangkan perkembangan kejiwaan manusia. Ilmu yang secara khusus mempelajari tentang perkembangan kejiwaan manusia itu saat lebih dikenal dengan ilmu psikologi perkembangan.
Dalam ilmu psikologi perkembangan dikenal adanya tahapan-tahapan perkembangan kejiwaan manusia dari mulai kanak-kanak hingga dewasa. Tentunya masing-masing tahapan-tahapan tersebut memiliki karakteristik kejiwaan yang berbeda. Perbedaan itulah yang menuntut adanya perlakuan yang berbeda pula dalam proses pendidikannya.
Pada artikel kali ini akan dibahas mengenai tahapan pendidikan anak dari lahir hingga dewasa yang tepat disesuaikan dengan tahapan perkembangan kejiwaan manusia.
Tahapan pendidikan tersebut terbagi dalam enam periode.

  1. Periode pertama. Periode ini dimulai sejak anak tersebut dilahirkan hingga anak tersebut berusia enam tahun. Pada periode ini anak diberikan dasar-dasar perilaku yang baik. Penanaman pondasi karakter yang baik dapat dilakukan dengan metode pembiasaan dan juga teladan. Bagaimanapun, anak pada usia ini akan meniru apa yang ia lihat dan ia dengarkan. Oleh karena itu, tutur kata dan perilaku orang-orang di sekitarnya juga akan sangat berperan dalam membentuk kepribadian anak tersebut. Selain itu ada salah satu faktor penting dalam pendidikan pada tahap ini, yaitu doa. Sebagaimana yang diajarkan Islam dalam perintah aqiqah dan pemberian nama yang baik bagi anak saat kelahirannya.
  2. Periode kedua. Periode ini dimulai ketika anak beranjak usia enam tahun. Pada tahap ini anak mulai diajarkan tentang adab kesusilaan dan kesopanan. Sebenarnya, penanaman tentang adab sudah dimulai pada tahap pertama, hanya saja pada tahap yang kedua ini, penanaman adab tersebut telah disertai dengan penjelasan sederhana. Misalnya, kenapa kita harus menyerahkan sesuatu kepada orang lain dengan tangan yang kanan; dan sebagainya. Pada periode ini anak sudah mulai dirangsang nalar berpikirnya.
  3. Periode ketiga. Periode ini dimulai ketika anak sudah berusia sembilan tahun. Pendidikan yang diterapkan pada periode ini merupakan pendidikan seksual. Anak dididik dengan cara memisah tempat tidur anak dengan orang tuanya. Dalam diri anak juga ditanamkan pemahaman tentang perbedaan kodrati antara laki-laki dan perempuan pada taraf yang paling sederhana, semisal tentang cara berpakaian dan kebiasaan. Pendidikan seksual perlu diberikan sejak periode ini karena pada tahap ini sudah muncul beberapa gejala seksual, diantaranya adalah menstruasi pertama bagi perempuan dan ketertarikan pada lawan jenis.
  4. Periode keempat. Pada periode ini anak seringkali mengalami goncangan-goncangan kejiwaan yang membutuhkan bimbingan dan arahan yang intensif dari pendidik. Periode ini biasanya dimulai sejak anak berusia 13 tahun. Usia ini sering disebut dengan usia pubertas. Anak-anak pada periode ini sering mengalami labil emosi dan perasaan. Entah disebabkan oleh masalah pribadi, problem sekolah, ataupun permasalahan lainnya. Oleh karena itu, pada periode ini anak dididik untuk mampu mengendalikan jiwanya; mengontrol emosinya; serta menenangkan perasaannya. Pendidikan yang ditempuh diantaranya dengan mulai mewajibkan sholat bagi anak pada usia ini.
  5. Periode kelima. Seorang anak memasuki periode ini biasanya pada usia 16 tahun. Pada masa ini seorang anak telah mengalami kedewasaan/kematangan seksual dan psikologi. Gejala-gejala yang muncul pada periode ini misalnya ketertarikan terhadap perilaku seksual, atau tuntutan terhadap pengakuan atas eksistensi diri. Gejala-gejala tersebut banyak memerlukan pengawasan dan penjagaan dari pendidik agar tidak terjadi penyimpangan dan perilaku seksual yang negatif. Bahkan orang tua sudah diperbolehkan menikahkan anaknya pada periode ini.
  6. Periode keenam. Periode ini merupakan periode terakhir dari tahapan pendidikan anak. Namun bukan berarti bahwa pendidikan telah selesai. Pendidikan yang sejati tidak mengenal batas waktu dan akan berlangsung sepanjang hayat. Periode keenam ini dimulai sejak umur 16 tahun hingga umur 21 tahun. Pada usia ini anak diharapkan sudah mampu bertanggung jawab dan mandiri sehingga dapat menentukan jalan kehidupannya sendiri. Idealnya seorang anak pada usia ini sudah memiliki pijakan yang kokoh dan tidak lagi selalu bergantung pada orang tua. Oleh karena itu, pendidikan yang diprioritaskan untuk diberikan pada periode ini ada pendidikan tentang kemandirian.

Tahapan-tahapan pendidikan pada uraian diatas merupakan gambaran umum tentang tahapan pendidikan anak dari lahir hingga dewasa. Tentu saja ada pengecualian untuk beberapa kondisi yang sifatnya kasuistik.

Demikian artikel sederhana ini. Semoga bermanfaat.
Jika berminat untuk berdiskusi lebih lanjut, silahkan tuliskan komentar anda.
Salam DikDat…

Newer Oldest

Related Posts

Subscribe Our Newsletter